Tentang Kami

1 Juni 2014

Baby Blues : Ketika Punya Anak tidak Seindah Dongeng



(oleh: Novita, M.Psi., Psi.)



(sumber : prenagen.com)

Hamil, melahirkan, dan merawat bayi merupakan momen-momen luar biasa yang dapat dilalui oleh perempuan. Hadirnya malaikat kecil yang telah dinantikan, membuat kebahagiaan keluarga menjadi lengkap. Bagi yang belum mengalami, mungkin membayangkan melewati masa-masa tersebut seperti layaknya yang digambarkan dalam film atau iklan. Gambaran dalam film dan iklan sebagian besar menunjukkan bahwa perempuan melewati kehamilan dengan mulus, penuh senyuman, dan damai. Kemudian setelah bayi lahir maka akan tercipta kisah seperti di dongeng-dongeng, yaitu happily ever after.

Tidak ada yang membantah bahwa hamil dan melahirkan adalah kebahagiaan yang luar biasa. Akan tetapi, tidak semua perempuan melewati masa yang membahagiakan tersebut dengan mudah. Pada dasarnya, perempuan secara kodrati menghadapi kondisi rentan pada setiap tahap hidupnya. Kondisi rentan yang dimaksud adalah keadaan yang meningkatkan kemungkinan seorang individu mengalami problem psikologis. Kondisi tersebut wajar terjadi, karena pada setiap tahap kehidupan individu terdapat tantangan yang muncul akibat perubahan fisik, psikis, dan sosial.

Setelah mengalami perjalanan yang seperti naik roller coaster akibat fluktuasi hormon selama kehamilan, perempuan memasuki fase sebagai ibu baru. Di satu sisi, ibu pasti merasakan kelegaan karena dapat melahirkan dengan selamat. Di sisi lain, ibu menghadapi perubahan yang sangat besar dalam hidupnya. Bahkan, perubahan tersebut mungkin tidak terbayangkan sebelumnya, karena gambaran happily ever after yang telah ditanamkan oleh media dan lingkungan.

Melahirkan merupakan proses yang membutuhkan banyak energi. Hormon kehamilan akan turun secara drastis pada hari kedua setelah melahirkan1. Begitu pulang dari rumah sakit, dengan kondisi fisik yang lemah dan lelah, ibu harus merawat bayi dan rumah. Suatu tanggung jawab yang membutuhkan energi yang sangat besar.

Kelelahan fisik, perubahan hormonal, dan perubahan rutinitas dapat menyebabkan ibu mengalami baby blues atau dikenal juga dengan nama post-partum blues. Gejala umum baby blues2 yang mungkin dialami adalah:
  • Perasaan cemas (misalnya “mampukah aku merawat bayiku”, “mampukah aku menjadi ibu yang baik”, “sepertinya aku tidak bisa menjadi ibu yang baik”)
  • Sedih
  • Stres dan tegang
  • Mudah marah
  • Sering menangis 
  • Mood mudah berubah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit tidur
  • Merasa sangat lelah
  • Tidak ingin melakukan aktivitas (misalnya berdandan, pergi keluar rumah, membersihkan rumah)
Apakah baby blues adalah sesuatu yang tidak normal? Apakah ibu yang mengalami baby blues adalah ibu yang tidak baik?

Faktanya, sebanyak 80% ibu baru mengalami baby blues2. Statistik menunjukkan bahwa baby blues merupakan kondisi yang normal dan biasa dialami oleh ibu yang baru saja melahirkan. Mengalami baby blues tidak kemudian membuat seorang ibu menjadi ibu yang tidak baik. Perubahan fisik dan hormonal disertai dengan rutinitas padat yang membutuhkan energi besar, merupakan perubahan besar. Seorang ibu tentu membutuhkan waktu untuk pulih secara fisik dan menyesuaikan diri dengan perubahan besar tersebut. 

Merasa lelah dan membutuhkan istirahat adalah hal yang wajar pada situasi demikian. Merasakan hal tersebut tidak mengurangi kesempurnaan sebagai seorang ibu atau menjadikan sebagai ibu yang tidak baik. Karena kita adalah manusia biasa, bukan lah super woman yang memiliki kekuatan super untuk menyembuhkan diri dengan cepat dan menyelesaikan semua pekerjaan dengan singkat.

Sadari bahwa pasca melahirkan, dengan terjadinya perubahan fisik dan hormonal, ibu membutuhkan waktu istirahat. Pemulihan fisik juga dapat ditunjang dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Melakukan komunikasi dengan keluarga juga penting untuk dilakukan. Ibu dapat menyampaikan keluhan yang dirasakan agar keluarga memberikan dukungan yang dibutuhkan. 

Baby blues biasanya bisa bertahan selama 2-3 minggu. Jika mengalami gejala-gejala tersebut lebih dari tiga minggu disertai meningkatnya kesulitan untuk dapat beraktivitas seperti biasanya, maka dapat segera mencari bantuan profesional ke layanan kesehatan terdekat.

Jadi, apakah melahirkan dan merawat bayi itu berat dan melelahkan? Rutinitas sebagai ibu yang baru melahirkan memang dapat menyebabkan kelelahan, tapi dapat diatasi jika ibu menyadari kondisi diri dan kebutuhannya. Mari belajar lebih peka terhadap apa yang kita rasakan.

There is nothing so called perfection. Perfection is only happened when you looking at your child eyes. (Anonim)


Reference:
1.       Babyparenting.about.com/od/postpartum/a/babyblues.htm
2.       Pregnancy.about.com/od/postpartumdepress/a/Postpartum-Depression.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar